Jumat, 10 Juli 2015

Keluarga Damai Sejahtera



Yesaya 48:18
‘Apa itu damai sejahtera?  Mungkin orang akan menggambarkan sebuah damai sejahtera itu berarti suatu keadaan tidak ada masalah, tidak ada tantangan atau ancaman.  Mungkin yang lain menggambarkan sebagai sebuah keadaan bergelimang harta benda, terkenal dan semua keinginannya dapat terpenuhi’
Pada suatu kali seorang raja memerintahkan untuk mengadakan sebuah perlombaan melukis tentang damai sejahtera. Kebetulan ada tiga pelukis yang berhasil merampungkan lukisannya dengan baik.  Pelukis pertama melukis pemandangan danau yang indah, tenang, airnya bening, penuh ikan, dan di tengah danau itu ada sebuah sampan kecil dengan seorang yang sedang memancing ikan.  Pelukis kedua melukis pemandangan gunung yang asri, dengan hamparan sawah luas menghijau agak kekuningan, dan ada dua orang duduk-duduk menikmati alam yang indah tersebut.   Pelukis ketiga menggambarkan suasana laut yang sedang bergelora, badai mengamuk, petir bersaut-sautan, suasana kegelapan yang mengerikan, ombak menerjang batu karang dengan keras.  Namun nampak jelas di bagian batu karang tersebut ada sebuah lobang dimana seekor burung pipit bersiul dengan riang.  Dan sang raja memilih lukisan yang pertama.


Dari lukisan tersebut damai sejahtera ternyata bukan selalu sebuah keadaan yang terbebas dari ancaman, tantangan dan hambatan.  Namun sebuah keadaan meskipun menghadapi tantangan atau ancaman yang berat tetap bisa bersukacita.  Bagaimana caranya ?  Yesaya 48:18 mengatakan “Sekiranya Engkau memerhatikan perintah-perintahku, maka damai sejahteramu akan menjadi seperti sungai, dan kebenaranmu seperti gelombang lautan”.  Damai sejahtera yang sejati hanya diperoleh  dari Tuhan.  Akan di berikan kepada orang-orang atau keluarga yang memperhatikan perintah-perinah Tuhan.(IFW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar