Rabu, 29 Juli 2015

Mempersiapkan Generasi Yang Fitri



(Kolose 3:12-15)
     "Mohon maaf lahir dan batin" merupakan kalimat populer yang sering dinyatakan pada saat umat muslim merayakan hari raya Idul Fitri.  Tradisi bermaaf-maafan ini merupakan tradisi yang sangat baik.  Firman Tuhan juga mengajarkan untuk mengembangkan sikap saling memaafkan atau mengampuni.  Tuhan Yesus menghendaki para murid untuk mengasihi dan berdoa bagi orang yang menganiayanya (mat.5:44). Bahkan Dia mengajarkan untuk terus menerus melakukan pengampunan meskipun orang yang bersalah telah melakukan kesalahan secara berulangkali (Luk.17:4).

     Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Kolose menyatakan bahwa umat harus belajar mengampuni karena Tuhan telah terlebih dahulu memberikan pengampunan (Kol.3:13). Pengampunan harus menjadi gaya hidup umat pilihan Allah yang di kuduskan dan dikasihiNya (Kol.3:12). Tuhan mengajar kita mengampuni atau memaafkan dengan sukacita.

     Memaafkan sendiri berarti sebuah keputusan untuk melepaskan kebencian dan pikiran untuk membalas dendam.  Itu juga berarti memberi kesempatan kepada diri kita untuk tidak menderita mengingat kepahitan dan beban pikiran untuk balas dendam.  Dengan memberi pengampunan berarti memberi kesempatan pada diri sendiri untuk berfokus pada hal yang lebih positif.
     Menurut  penelitian ilmiah membuktikan bahwa memberi maaf dan pengampunan bermanfaat bagi kesehatan.  Yaitu dapat mengurangi stress, jantung lebih sehat, tercipta relasi atau hubungan yang lebih kokoh, mengurangi rasa nyeri, dan lebih bahagia. Marilah kita membangun generasi yang fitri dalam arti generasi yang mempunyai gaya hidup memaafkan. Memang perkara tersebut tidak mudah namun kita akan belajar dengan mendoakan orang yang bersalah kepada kita dan memohon kekuatan dari Roh Kudus.(IFW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar