(Kolose 3:12-15)
"Mohon maaf lahir dan batin"
merupakan kalimat populer yang sering dinyatakan pada saat umat muslim
merayakan hari raya Idul Fitri. Tradisi
bermaaf-maafan ini merupakan tradisi yang sangat baik. Firman Tuhan juga mengajarkan untuk
mengembangkan sikap saling memaafkan atau mengampuni. Tuhan Yesus menghendaki para murid untuk
mengasihi dan berdoa bagi orang yang menganiayanya (mat.5:44). Bahkan Dia
mengajarkan untuk terus menerus melakukan pengampunan meskipun orang yang
bersalah telah melakukan kesalahan secara berulangkali (Luk.17:4).
Paulus dalam suratnya kepada jemaat di
Kolose menyatakan bahwa umat harus belajar mengampuni karena Tuhan telah
terlebih dahulu memberikan pengampunan (Kol.3:13). Pengampunan harus menjadi
gaya hidup umat pilihan Allah yang di kuduskan dan dikasihiNya (Kol.3:12).
Tuhan mengajar kita mengampuni atau memaafkan dengan sukacita.
Memaafkan sendiri berarti sebuah keputusan
untuk melepaskan kebencian dan pikiran untuk membalas dendam. Itu juga berarti memberi kesempatan kepada
diri kita untuk tidak menderita mengingat kepahitan dan beban pikiran untuk
balas dendam. Dengan memberi pengampunan
berarti memberi kesempatan pada diri sendiri untuk berfokus pada hal yang lebih
positif.
Menurut
penelitian ilmiah membuktikan bahwa memberi maaf dan pengampunan
bermanfaat bagi kesehatan. Yaitu dapat
mengurangi stress, jantung lebih sehat, tercipta relasi atau hubungan yang
lebih kokoh, mengurangi rasa nyeri, dan lebih bahagia. Marilah kita membangun
generasi yang fitri dalam arti generasi yang mempunyai gaya hidup memaafkan.
Memang perkara tersebut tidak mudah namun kita akan belajar dengan mendoakan
orang yang bersalah kepada kita dan memohon kekuatan dari Roh Kudus.(IFW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar