Sesudah itu
[Elia] berbaring dan tidur di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang
malaikat menyentuh dia serta berkata kepadanya: “Bangunlah, makanlah!” ––1
Raja-Raja 19:5
Saya suka
sekali memotret matahari terbenam di Danau Michigan. Mataharinya terkadang
menampilkan pemandangan dengan warna pastel lembut; sementara di lain waktu,
warna mataharinya begitu cerah dengan garis-garis yang tajam. Adakalanya
matahari dengan tenang terbenam di belakang danau, dan di kesempatan lain matahari
turun seperti api yang menyala-nyala dengan dahsyatnya.
Kalau harus
memilih antara melihat potret atau melihatnya secara langsung, saya akan
memilih yang kedua. Namun keduanya sama-sama menampilkan karya tangan Allah.
Saya pun memilih untuk melihat karya Allah di dunia ini secara langsung. Saya
lebih ingin melihat jawaban doa yang dramatis daripada pemeliharaan Allah yang
biasa dialami sehari-hari. Namun demikian, keduanya juga sama-sama merupakan
karya tangan Allah.
Elia mungkin
mempunyai kecenderungan yang serupa. Ia telah terbiasa mengalami langsung
kemegahan dari pernyataan kuasa Allah. Ketika ia berdoa, Allah datang dengan
cara yang dramatis—pertama-tama dalam kemenangan ajaib atas para nabi Baal,
lalu pada akhir dari masa kekeringan besar yang panjang (1Raj. 18). Namun
kemudian Elia ketakutan dan melarikan diri. Allah mengirimkan seorang malaikat
untuk memberi Elia makan dan menguatkannya untuk perjalanannya. Setelah 40
hari, Elia tiba ke Horeb. Allah menunjukkan kepada Elia bahwa Dia kini menyampaikan
pesan-Nya dengan suara yang tenang dan kecil, bukan dengan keajaiban yang
dahsyat (19:11-12).
Jadi, jika
Anda merasa kecewa karena Allah belum hadir dengan gelegar kedahsyatan-Nya,
mungkin saja Dia sedang mengungkapkan kehadiran-Nya dengan cara yang lembut dan
tenang.
Tuhan,
kiranya kami dapat melihat Engkau hari ini dalam hal-hal sederhana dalam
kehidupan kami, sesuatu yang biasanya tidak kami perhatikan sebelumnya. Terima
kasih untuk kehadiran-Mu yang lembut dan tenang, di mana pun kami jumpai sepanjang
hari ini.
Allah hadir
dalam perkara-perkara kecil maupun dalam perkara-perkara besar.
Sumber : Julie Ackerman Link
(santapanrohani.org)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar