Jumat, 10 Juli 2015

KELUARGA YANG PENUH KASIH



II Timotius 1:16-18
Paulus  sebagai  pelayan Tuhan yang setia seringkali mengalami penderitaan yang hebat.  Saat Ia menulis suratnya kepada Timotius,  Ia sedang  berada dalam penjara.  Kaisar Romawi memenjarakan Paulus karena Ia tidak mau menyembah Kaisar.  Tentu saja kehidupan dalam penjara penuh dengan tekanan, kesepian dan kesakitan.  


 Namun penderitaan Paulus itu dapat dirasakan berkurang  oleh karena kedatangan   Keluarga Onesiforus yang penuh dengan kasih.  Paulus menyebut mereka mampu “menyegarkan hati Paulus” ketika dalam penjara.  Mereka menerima keadaan Paulus apa adanya.  Tidak malu mengunjungi Paulus dalam penjara.  Keluarga ini sangat peduli dan perhatian kepada Paulus.  Dinyatakan ketika Paulus berada di Roma, mereka mencari Paulus hingga ketemu.  Dan Paulus juga memberikan kesaksian bahwa Keluarga Onesiforus merupakan keluarga yang giat dalam pelayanan di kota Efesus.

Ini contoh Keluarga yang penuh dengan kasih.  Semua anggotanya, baik istri maupun anak-anaknya kompak mengasihi Tuhan.  Menyatakannya dalam kegiatan pelayanan di Efesus  dan juga kepada Rasul Paulus.  Selain itu Saya juga sangat yakin apabila keluarga ini para anggotanya juga saling mengasihi.  Kalau mereka secara kompak bisa mengasihi rasul Paulus itu justru karena dalam keluarga mereka sudah saling mengasihi terlebih dahulu.

 Saya membayangkan keluarga ini dapat membangun komunikasi yang terbuka dan baik.  Karena dikatakan kehadiran mereka mampu menyegarkan.  Itu berarti mereka dapat melakukan fungsinya dalam menguatkan, menghibur, mendoakan dan melegakan dengan cara mampu mendengar keluh kesah anggotanya.  Marilah kita mewujudkan keluarga yang hidup penuh dengan kasih.  Dengan memakai kata-kata Tuhan Yesus maka marilah mewujudkan kehendak Allah Di keluarga seperti di dalam kerajaan Surga. (IFW)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar