Bp./Ibu./Sdr.Mari
banyak berdoa untuk keamanan negeri ini,untuk kerukunan hidup bangsa kita yang
majemuk. Hati-hati dalam menyikapi setiap pemberitaan, tetap tenang, penuh iman
dan bersikap kritis. Jangan cepat bertindak dan berkata-kata, namun hendaklah
banyak mendengar dan mempertimbangkan dalam keheningan dan dalam doa. Berusaha
mendapatkan berita yang berimbang dan dapat dipertanggungjawabkan meskipun
upaya tersebut seringkali tidak mudah.
Jangan gampang menyebarkan informasi yang tidak jelas yang berbau provokasi. Kita dipanggil untuk membawa kasih, perdamaian dan keadilan. Sebuah Elemen penting dari kerajaan Allah. Kita harus berupaya mewujudkan doa Yesus ini, "Jadilah kehendakMu di bumi seperti di kerajaan Sorga".
Kita tahu ada serentetan peristiwa memperihatinkan di hari yang suci bagi saudara-saudari muslim. Peristiwa penembakan warga papua, satu meninggal dan beberapa orang mengalami luka-luka, kemudian disusul dengan amuk masa yang membakar kios yang mengakibatkan api merembet hingga membakar Mushola. Kemudian kita mendengar juga ada peristiwa selanjutnya dua gereja di sleman dan Purworejo berusaha di bakar oleh orang yang tidak dikenal.
Menanggapi peristiwa tersebut dalam kesempatan ini saya mengucapkan berduka sedalam-dalamnya, baik kepada keluarga warga Papua yang meninggal, terluka maupun kepada warga yang kiosnya terbakar serta juga kepada jemaat Muslim Tolikara yang Musholanya terbakar. Kami juga turut berduka untuk warga jemaat Kristen di Sleman ataupun Purworejo yang gerejanya juga mengalami upaya pembakaran. Kami berdoa Penghiburan dari Roh Suci dan Damai Sejahtera dari Tuhan semesta alam pencipta langit dan bumi memenuhi hati dan pikiran kita semua,khususnya bagi para korban tersebut.
Saya mengucap syukur pemerintah Indonesia cepat bertindak. Mendagri Tjahjo Kumolo sudah melakukan peletakan batu pertama untuk membangun mushola Tolikara yang terbakar. Pemerintah Daerah Papua juga sudah berkordinasi dengan cepat menampung pemilik kios yang terbakar, dan seruan-seruan untuk memproses penembakan juga sudah banyak dinyatakan tinggal menunggu dan mengawal kerja pemerintahan kita yang akan mengusutnya secara hukum yang adil. Upaya-upaya membatasi kedatangan orang dari luar Papua yang disinyalir akan memperkeruh suasana di Papua juga kiranya dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
Ada banyak berita-berita, cerita-cerita, informasi-informasi yang berkembang disekitar kita. Informasi dengan banyak versi tersebut bergulir dengan sangat cepat dan jangkauannya tidak hanya nasional namun global. Sebagai pendengar atau pembaca, kita harus menyadari bahwa kemampuan kita dalam menyerap informasi penuh dengan keterbatasan. Secara jujur kita tidak bisa mengetahui kebenaran secara pasti dari peristiwa-peristiwa tersebut. Namun satu hal yang bisa kita lakukan sebagai seorang pribadi adalah kita memiliki kebebasan penuh memilih setiap informasi untuk menjadi cerita kita bersama. Maka pilihlah cerita-cerita yang memperdamaikan, mempersatukan, menentramkan, membawa pada kemajuan dan kesejahteraan hidup bersama dengan saudara-saudari yang beranekaragam latar belakang budaya, agama, suku dan golongan. Sebarkanlah informasi yang benar yang hanya membawa kabar baik bagi semua. Sedangkan informasi yang berdampak meresahkan, membawa perpecahan, menimbulkan amarah, emosi yang menyala-nyala, bernada provokasi sebaiknya di buang saja kedalam sampah. Karena tidak berguna. Maka sebarkanlah kabar baik saja, sebarkanlah kabar baik, kabar yang membawa kesegaran dan ketentraman bagi semua mahluk ciptaan Tuhan.
Dan ditempat kita masing-masing, saya yang ada di desa di akar rumput, anda yang ada di kota atau dimanapun juga lakukanlah banyak hal kecil yang berdampak besar. Jagalah kerukunan, bersahabatlah dengan banyak orang yang beranekamacam itu. Upayakan perdamaian. Saling mendahuluilah dalam memberikan salam.
Akhirnya saya mohon maaf juga apabila dalam keterbatasan saya sebagai manusia biasa dan dalam tulisan yang serba terbatas ini ada banyak kesalahan informasi atau kata-kata. Tapi saya hanya berupaya melakukan hal yang kecil yang bisa saya lakukan. Menyampaikan kabar baik bagi bagi bangsa ini. Bangsa Indonesia yang kita cintai dan kita jaga bersama keutuhannya.
Salam Perdamaian,
Pdm.Iwan Firman Widiyanto, M.Th. adalah Rohaniwan/Gembala Jemaat GKMI Srumbung Gunung, sebuah gereja di Kabupaten Semarang Jawa Tengah, yang merupakan sebuah gereja yang sangat merindukan akan adanya damai di bumi dan bukan hanya di Indonesia saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar