Jumat, 10 Juli 2015

MENDISIPLIN KELUARGA DALAM PERPULUHAN

ULANGAN 26:12-19
Ulangan mengajarkan membayar persembahan persepuluhan kepada Tuhan.  Persembahan itu di laksanakan pada tahun yang ketiga.  Hasil pertanian atau peternakan atau hasil apapun di tahun iu diambil sepersepuluh.   


Selanjutnya di berikan kepada orang Lewi selaku hamba Tuhan, orang asing, yatim dan Janda.  Selain memberikan persembahan persepuluhan orang Israel harus menjauhi larangan Tuhan dan Melakukan apa yang diperintahkannya.  Orang Israel di tuntut dengan setia melakukan semuanya itu.  Maka Tuhan berjanji akan mengangkat Israel menjadi umat kesayanganNya.  Ia juga akan mengangkat Israel menjadi bangsa yang terpuji, ternama dan terhormat.  Akan menjadi umat yang kudus seperti yang dijanjikan Tuhan.


Inti dari persepuluhan adalah pengakuan bahwa yang meemberi berkat adalah Allah.  Dengan memberi persepuluhan kita mengakui kedaulatan Allah dalam hidup kita.  Sama seperti kita membayar pajak kepada pemerintah Indonesia.  Karena kita mengakui pemerintah Indonesialah yang memimpin dan mengatur kehidupan kita secara umum dalam bernegara.  Kalau kita tidak membayar pajak kepada pemerintah maka bisa diartikan kita menyepelekan atau tidak menganggap kedaulatan atau kekuasaan pemerintah Indonesia atas kehidupan kita.  Hal yang lainnya, persepuluhan menjadi alat Tuhan untuk memelihara para pelayan Tuhan  dan orang-orang yang membutuhkan seperti orang ssing, anak yatim dan janda.  

Maka penting untuk mendisiplin seluruh anggota keluarga kita dalam membayar persepuluhan.  Hal ini bukan berarti Allah kekurangan makan atau uang sehingga harus menarik “pajak” pada kita.  Bukankah Allah adalah yang empunya dunia ini ?  Namun hal ini sebagai disiplin rohani untuk melatih keluarga mengakui kedaulatan Tuhan dalam kehidupan kita.  Juga sebagai perintah memelihara mereka yang membutuhkan.  Maka nikmatilah janji berkat-berkat Tuhan secara utuh.(IFW) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar